Mukjizat Ekaristi: Kerala, India (2013)


Berikut rangkuman lengkap dan terdokumentasi tentang asal-muasal dan jalannya peristiwa yang dikenal sebagai Mukjizat Ekaristi Vilakkannur (Kerala, India)—dengan garis waktu, pemeriksaan, dan pengakuan Gereja.

Inti kejadian

Peristiwa itu terjadi pada 15 November 2013 di Gereja Christ the King, Vilakkannur (dalam yurisdiksi Keuskupan Agung Syro-Malabar Tellicherry). Pada saat Misa pagi, imam yang merayakan melihat ada bercak pada Hosti konsekrata yang kemudian oleh beberapa saksi tampak seperti wajah Yesus. Reaksi jemaat sangat kuat sehingga kejadian itu segera menjadi bahan perenungan dan devosi lokal.


Langkah-langkah penyelidikan (ringkasan)

Setelah peristiwa, benda (host) disimpan dan dihormati setempat; kemudian komunitas paroki dan keuskupan memulai proses klarifikasi dan pendokumentasian. Pada Januari 2020 host dikirim ke Roma untuk pemeriksaan ilmiah sebagai bagian dari prosedur yang biasa dilakukan bila ada klaim mukjizat Ekaristi.


Keputusan dan pengakuan Vatikan

Setelah penelitian panjang (termasuk pemeriksaan teologis dan studi ilmiah serta kajian oleh komisi-komisi yang relevan), Vatikan/Perwakilan Santo Takhta mengeluarkan pengakuan resmi tahun 2025; upacara deklarasi/pengembalian host untuk penghormatan publik dilangsungkan pada akhir Mei 2025 (dibacakan/dihadiri oleh Nuncio Apostolik saat itu dalam rangka Misa solemnis di paroki). Banyak laporan menyebut tanggal deklarasi resmi pada 31 Mei 2025. Pengakuan ini menjadikan peristiwa itu sebagai mukjizat Ekaristi yang diakui Gereja di India. Matters India+2RVA+2


Siapa terlibat (nama & peran)

Laporan media lokal dan katolik menyebut imam yang merayakan saat peristiwa (nama yang diberitakan: Fr. Thomas Pathickal / Patikkal dalam beberapa sumber), pejabat keuskupan Tellicherry yang mengawal proses, serta Apostolic Nuncio yang menjadi perantara pengiriman dan/atau pengumuman ke Roma pada berbagai tahap. (Catatan: nama-nama tertentu muncul di beberapa artikel berita dan rilis lokal; variasi ejaan/penulisan nama lazim ditemui di liputan berbeda).


Makna teologis & reaksi

Umat Katolik setempat dan banyak pihak lain melihat pengakuan ini sebagai dorongan iman dan tanda kehadiran Kristus dalam Ekaristi; ribuan peziarah hadir pada upacara pengakuan/penghormatan. Gereja, di sisi lain, menempuh prosedur hati-hati: pemeriksaan teologis dan ilmiah yang lama dimaksudkan untuk menilai fenomena, membedakannya dari hal-hal alami atau manipulasi, dan menentukan apakah layak diberi status mukjizat untuk publik. indonesia.ucanews.com+1


Beberapa catatan penting / kehati-hatian

“Diakui Gereja” berarti ada keputusan resmi bahwa peristiwa tersebut layak diberi penghormatan sebagai mukjizat ekaristi menurut hasil penyelidikan yang dilakukan—tetapi pengakuan semacam ini tidak menambah doktrin Katolik; ia lebih berupa pernyataan bahwa kejadian tersebut sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (bukti, tidak ada penjelasan alami memadai, hasil kajian teologi). Laporan media kadang menggunakan bahasa sangat emosional (mis. “hosti berubah menjadi daging”, “tertampak darah”, dsb.); ketika merangkum, saya menampilkan deskripsi yang paling konsisten di sumber tepercaya: kemunculan gambar/lekukan menyerupai wajah pada host dan pengakuan resmi belakangan. ZENIT - English







Tidak ada komentar:

Posting Komentar