Diari Bulan Desember 2023

3 Desember 2023
Tim Mata Kuliah Convalidatio di penghujung mata kuliah.. huraaaa !

6 Desember 2023
Aku dan Liyan dalam Kepanitiaan Audiensi KPU di Aula Unika Widya Karya. Kepanitiaan adalah gabungan dari BEM UKWK dan STFT WS Malang. Cetar!!!

Kegiatan Audiensi KPU di Aula Unika Widya Karya Malang

Orang Katolik anti Politik? No no no. Orang Katolik harus tetap melek Politik, terutama kaum muda Katolik sekalian. Yang dihindari oleh orang Katolik adalah mensinkretiskan Politik dan Agama alias Politik Identitas. Tapi partisipasi Politik sebagai kewajiban bagi warga NKRI yang baik harus tetap jalan donk!

15 Desember 2023
Requiescat In Pace Aeternam, Pak Sukari (Alm). Karyawan Perpustakaan Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan penghiburan.

18 Desember 2023
Masih ingat dengan video ini? Ini adalah jalan kecil yang menjadi jalur alternatif para Frater yang berjalan kaki/bersepeda ke kampus STFT Widya Sasana. Beberapa tim diturunkan untuk membantu membersihkan got-got yang meluap dan penuh sampah. Tetapi karena penyebaran informasi, akhirnya Pemkot Malang memperbaiki jalan ini dan lihatlah, semuanya tampak sangat baik. Harapannya semoga tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan walaupun got-got sudah dibesarkan, dan pengguna jalan tidak ugal-ugalan dengan kondisi jalan yang mulus dan lebar, kewaspadaan yang diutamakan. Tuhan memberkati !

25 Desember 2023
Acara natal bersama anak-anak di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Pacitan. 🙏

26 Desember 2023
Kunjungan umat di Stasi Gregorius, Pacitan: Bu Hermiati, Pak Mario dan Pasutri Pak Budi dan Bu Budi. Sungguh menjadi perjalanan yang luar biasa dan penuh berkat. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Pak Eko dan Bu Eko sudah menuntun saya menuju lokasi.

27 Desember 2023
Mulai dari tanggal 25 sd. 27 Desember, saya diutus ke Stasi Gregorius, Pacitan untuk menggali inspirasi iman dari para umat yang ada di Stasi tersebut. Ada pak Eko dan Bu Eko, bersama keluarga menyediakan tempat bagi saya untuk melaksanakan misi singkat di sana. Pak Eko, seorang guru bahasa Inggris yang sudah purna tugas tetapi tetap aktif melayani di Stasi Gregorius Pacitan. Pak Eko dan Bu Eko adalah sosok yang sangat ramah dan baik hati, murah senyum dan suka bercanda. Ada pula Mas Rendra, cucu dari pak Eko dan Bu Eko yang sangat kritis, siswa SMA kelas 2 yang sangat cerdas. Keluarga besar mereka sangat ramah dan murah hati. Meskipun jarak tempuh antara umat satu dengan umat yang lain begitu jauh, Pak Eko bersama Bu Eko bersedia mengarahkan saya ke lokasi. Sebelum saya kembali ke Gereja Kapal Pacitan, ada sebuah prosesi unik di mana Pak Eko dengan rasa syukur, meminta saya menanam pohon Alvokat di depan rumahnya sebagai pengingat bahwa perjumpaan ini akan terus berlanjut melambangkan berkat yang dibuat dalam simbol pohon Alvokat. Saya sangat bersyukur dan terharu karena perhatian yang besar Pak Eko sekeluarga. Saya mendoakan semoga pak Eko sekeluarga diberikan berkat yang melimpah agar selalu dimampukan dalam melayani Tuhan melalui sesama dan Gereja. Bahkan saya sempat berpikir bahwa jauh sebelum perjumpaan ini, bagi saya keluarga Pak Eko tidaklah asing. Bagi sayapun, perjumpaan ini bukanlah kebetulan, tetapi suatu perjumpaan yang memang dikehendaki Tuhan. Dengan hadir, kita semua saling menguatkan dan menghadirkan Tuhan itu sendiri.

27 Desember 2023
"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. " (Mat. 18:20)

Intensi doa bagi Keluarga Bpk. FX. Eko Sarojo & Ibu M Sumakya
Anak:
Klg. Th. Uky Vita aprina Sanjaya
Klg. Ig. Jarot febri Setyo Wibowo
Veronika ESTHI Kartika Sari.
Stanislaus stancovik Rendra yuwana (cucu Pak Eko dan Bu Eko)

30 Desember 2023
Menikmati alam ciptaan Tuhan.. dari satu tempat ke tempat lain.. bukan soal jaraknya, tetapi nilai dari setiap perjumpaan dan perhentian serta perjalanan.

Bagiku perjumpaan merupakan sebuah karya seni yang dibuat sendiri oleh Tuhan dengan menggunakan warna-warni kehidupan yang beraneka ragam ntah itu sifat, karakter, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Semua dipertemukan dalam satu kanvas waktu yang menciptakan keindahan makna.