Mukjizat Ekaristi: Santarem

Mukjizat Ekaristi di Santarem, bersama dengan yang terjadi di Lanciano, dianggap sebagai salah satu yang paling penting. Banyak studi dan analisis kanonik telah dilakukan terhadap relik-relik tersebut. Hosti berubah menjadi Daging yang berdarah, dan Darah mengalir darinya. Kedua relik tersebut masih disimpan hingga hari ini di Gereja St. Stefanus di Santarem.

Beberapa Paus telah memberikan indulgensi penuh untuk mukjizat Ekaristi ini: Pius IV, St. Pius V, Pius VI, dan Paus Gregorius XIV. Hingga hari ini, di Gereja St. Stefanus di Santarem, orang masih bisa mengagumi relik-relik berharga ini. Menurut tanggal yang tercatat dalam dokumen yang diperintahkan oleh Raja Alfonso IV pada tahun 1346, pada 16 Februari 1266 di Santarem, seorang wanita muda yang diliputi kecemburuan terhadap suaminya berkonsultasi dengan seorang penyihir yang menyuruhnya pergi ke gereja dan mencuri Hosti yang telah dikonsekrasi untuk digunakan dalam ramuan cinta. Wanita itu mencuri Hosti dan menyembunyikannya dalam sehelai kain linen yang segera berlumuran Darah. Ketakutan akan hal ini, dia lari pulang dan membuka saputangan tersebut untuk melihat apa yang telah terjadi. Dengan sangat terkejut, dia melihat bahwa Darah keluar dari Hosti. Wanita yang bingung itu menyimpan Partikel tersebut di dalam laci di kamarnya. Malam itu, laci tersebut mulai memancarkan sinar terang yang menerangi ruangan seolah-olah siang hari. Sang suami, yang juga menyadari fenomena aneh tersebut, menanyai istrinya, yang akhirnya terpaksa menceritakan semuanya. Keesokan harinya, pasangan tersebut memberitahukan kepada pastor, yang pergi ke rumah mereka untuk mengambil Hosti dan mengembalikannya ke gereja St. Stefanus dalam prosesi yang khidmat, diiringi oleh banyak umat beragama dan awam. Hosti itu berdarah selama tiga hari berturut-turut. Hosti tersebut kemudian ditempatkan dalam relikwi indah yang terbuat dari lilin lebah. Pada tahun 1340, terjadi mukjizat lain. Ketika pastor membuka tabernakel, dia menemukan vas lilin lebah telah pecah menjadi banyak bagian: di tempatnya terdapat vas kristal yang berisi Darah yang bercampur dengan lilin. Hosti Suci sekarang disimpan di sebuah takhta Ekaristi abad ke-18, di atas altar utama. Gereja St. Stefanus kini dikenal sebagai Tempat Suci Mukjizat Kudus. Selama berabad-abad, dalam berbagai kesempatan, Hosti tersebut kembali mengeluarkan Darah, dan dalam beberapa kasus, muncul berbagai gambar Tuhan kita di dalamnya. Di antara saksi mukjizat ini adalah St. Fransiskus Xaverius, rasul India, yang mengunjungi tempat suci tersebut sebelum menjalankan misi. Setiap tahun, sejak mukjizat terjadi, pada hari Minggu kedua bulan April, relik berharga tersebut diarak dari rumah pasangan itu menuju Gereja St. Stefanus. Rumah pasangan itu dijadikan sebuah kapel pada tahun 1684.

Wanita itu mencuri Hosti dan menyembunyikannya dalam kain linen yang segera berlumuran Darah.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar