Saya mendapat tugas untuk menjadi narasumber Lektor. Sementara narasumber Mazmur dibawakan oleh Romo Pamungkas. Tentu saja, dasar-dasar pengetahuan seputar Lektor perlu diberikan agar para peserta calon Lektor ini memahami bahwa mereka bukan sekedar membaca, melainkan menyampaikan Firman Tuhan sebagaimana yang dilakukan para Nabi. Lebih dari itu, tugas seorang Lektor adalah menghayati, mewartakan dan melaksanakan Firman. Maka persiapan yang perlu dilakukan antara lain: Sebelum membacakan Sabda Tuhan berdoa, pahami ketepatan Liturgis, pertajam penghayatan, latih artikulasi dan intonasi, dan latih sikap tubuh saat membaca Sabda. Peserta yang ikut adalah perwakilan dari Lingkungan di Paroki Katedral, dan Asrama-asrama serta turut hadir beberapa ibu-ibu yang sudah terbiasa menjadi seorang Lektor.
Sabtu, 9 Agustus 2025
Hari ini menjadi hari spesial bagi Seminari Menengah St. Laurensius Ketapang karena kami kedatangan tamu Agung yakni Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Keuskupan Ketapang. Selain itu, orangtua dari setiap seminaris juga diundang dan turut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan apa sih? Kegiatan ini dinamakan NgoPi, ngobrol pinter bersama Bapa Uskup, Staff, Orangtua Dan para Seminaris. Nah, jauh ke belakang sebelumnya, kegiatan NgoPi ini pengennya digabung dengan HOS (Hari Orangtua Seminaris), di kali ketiga HOS tahun ini, staff berjanji untuk mengajak Bapa Uskup sehingga kegiatan HOS dan HUT Seminari ke-36 tahun jadi realisasi rencana tersebut dan dikemaslah kegiatan ini dengan acara NgoPi (Ngobrol Pinter).
Minggu, 10 Agustus 2025
Selamat HUT Seminari Menengah St. Laurensius Ketapang yang ke-36
Hari yang berbahagia bagi Seminari Menengah St. Laurensius Ketapang yang genap berusia 36 tahun. Misa syukur ini dipimpin langsung oleh Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Ketapang, bersama Romo Fransiscus Suandi (Rektor Seminari), Romo Yosep Kaju (Wakil Rektor), Romo Agustinus Mujianto (Prefek Spiritual), dan Romo Vitalis Nggeal, CP (Pastor Paroki St. Agustinus Paya Kumang). Selain misa syukur ulang tahun seminari, hari ini menjadi sebuah sejarah di mana altar untuk pertama kalinya diberkati dan diletakkan Relikuwi Nomor 1 Beato Carlo Acutis, pelindung kaum muda dan internet. Kegiatan tersebut diikuti oleh para orangtua seminaris dan tamu undangan yang merupakan para pemerhati seminari dan donatur.
Sore ini, para panitia lomba Hari Pelindung Paroki St. Agustinus Paya Kumang yang dikoordinir oleh OMK St. Agustinus berkolaborasi bersama Seminaris St. Laurensius Ketapang telah menyelesaikan tugas di hari pertama. Setelah mengadakan beberapa perlombaan di hari ini, salah satunya bola dangdut yang diikuti oleh ibu bapak berdaster, para panitia turun ke lapangan untuk berolahraga bersama. Tidak hanya cowok-cowok, lur! Biak cewek pun ikut. 🔥🔥🔥🔥
Senin, 11 Agustus 2025
Berangkat dari Ketapang-Pontianak menggunakan Speedboad, turun di Sukadana baru menggunakan speedboad menuju arah Pontianak. Ini merupakan pengalaman pertama.
Selasa, 12 Agustus 2025
Pembekalan Hari Pertama sebelum Pelantikan Lektor dan Akolit di STT Pastor Bonus Antonino Ventiligmia, Kota Pontianak bersama R.P. Gregorius Kukuh Nugroho, C.M.
Rabu, 13 Agustus 2025
Hari kedua sebelum Pelantikan Lektor dan Akolit, para Frater TOP menerima pembekalan dari beberapa Narasumber yaitu tema Lingkungan Hidup oleh Bruder Gerard MTB, lalu latihan menggunakan PSHMR oleh Pater Lukas Ahon CP, dan mendalami pedoman orientasi Pastoral oleh Pastor Robertus Ambrosius Dhai Mosa Pr.
Kamis, 14 Agustus 2025
Hari ketiga sebelum Pelantikan Lektor Akolit, para Frater diberikan materi Bimbingan tentang Langkah-langkah mengenal Paroki, Lektor dan Akolit oleh Pastor Robertus Ambrosius Dhai Mosa, Pr dan materi Manajemen Pastoral oleh Pater A. Harmoko P.T., S.Fil., Lic. Hist.Eccles. OFMCAP.
Jumat, 15 Agustus 2025
Selamat dan proviciat kepada RD. Riyant, RD. Bala, RD. Budi, dan RD. Sirus yang telah menerima Tahbisan Imamat di Paroki Kanak-kanak Yesus Marau sebagai Imam Keuskupan Ketapang. Semoga selalu setia, membara dalam panggilan dan membawa berkat bagi umat di Keuskupan Ketapang.
Profisiat untuk para Frater dari Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Ketapang, Keuskupan Sanggau, Keuskupan Sintang dan para Frater Pasionis yang telah dilantik sebagai Lektor dan Akolit. Selamat memasuki Tahun Orientasi Pastoral (TOP).
Pelantikan Lektor dan Akolit oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus di STT Pastor Bonus Antonino Ventiligmia Pontianak. Terima kasih kepada Tuhan, di usia saat ini (35 tahun), bisa berada di tahap ini adalah kebahagiaan bagiku. Dahulu, bersama Bapa Uskup Pontianak, turney bareng di dalam Komisi KKI Sekami membantu sebagai Tim Dirdios KAP (saat itu Dirdiosnya almarhum R.P. Gregorius, C.P), bercanda, berbincang, ngobrol dll. Saat melihat Bapa Uskup, saya senang bisa berjumpa kembali untuk mendapatkan Rahmat Lektor dan Akolit dari tangan beliau. Perjalanan masih panjang, jalan Imamat masih terus berlanjut, proses belajar tidak akan pernah berhenti. Maju terus, pantang mundur!
Selasa, 26 Agustus 2025
Mengajar bukanlah kewajibanku, melainkan Hakku. Dari guru kita belajar menggali ilmu. Saat mengajar kita belajar menggali ilmu itu bersama-sama. Ada kalanya murid akan menjadi guru, sementara guru selamanya akan menjadi murid yang tidak puas untuk belajar.
Notes: Belajar bersama Teman-teman Kelas Persiapan Atas (KPA) tentang Liturgi
Senin, 29 Agustus 2025
Misi singkat di tanah Batavia melewati Tanah Khatulistiwa. Ad Maiorem Dei Gloriam!
Rabu, 31Agustus 2025
We're struggling to find help or donation in Jakarta because of unfortunatelly situation, but we'll do the best to serve God and people. All we offer to God for Ad Maiorem Dei Gloria, not for us.
Di kota Jakarta ini, aku menemukan kembali sebuah perenungan yang dahulu pernah kurenungkan sejak lama. Di kala aku dahulu masih bekerja di Bank Central Asia dan berlatih bagaimana menjadi seorang bankir yang baik. Di sini aku belajar kembali bagaimana menjadi petugas misi yang baik. Di kala orang berbondong-bondong mencari keributan, huru-hara di sana sini, kerusuhan, menjarah, saling curiga antara polisi dan pendemo. Kami di tengah kota yang sibuk itu, umat datang ke Gereja, duduk berdoa sembari menyisihkan rejeki untuk membangun tubuh Kristus di tempat lain. Mereka berharap, ada masa depan yang sangat baik di bayangan mereka semua yang membayangkan Ketapang dan Kalimantan seperti belantara. Padahal, tidak berbeda jauh dengan Jakarta. Yang satu sesak macet karena kendaraan, Yang lain sesak macet karena jalanan rusak. Orang Jakarta berbondong bondong bekerja mencari nafkah, tidak berbeda, orang Ketapang bekerja tambang atau kebun sawit untuk menghidupi keluarga. Hanya saja, Ketapang tidak terusik oleh bisingnya provokasi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar