Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun bagi para Fransiskan-Fransiskanes untuk merayakan Pesta Bapa Serafik, St. Fransiskus dari Asisi. Kegiatan tersebut diselenggarakan setiap tanggal 4 Oktober di seluruh belahan dunia. Bertepatan pada hari yang sama, Keluarga Fransiskan-Fransiskanes Pontianak (KEFRAP) juga mengadakan Pesta Fransiskan di Komunitas Suster SFIC yang berada di Antonius, Pontianak. Acara tersebut dihadiri oleh anggota Fransiskan-Fransiskanes seluruh Pontianak. Mereka antara lain: Tuan Rumah dari Suster SFIC, para tamu undangan Pastor-pastor dari OFMCap, suster-suster SMFA, SFD, KFS, bruder-bruder MTB, dan tidak lupa mengundang pastor-pastor Paroki di Pontianak, dan juga saudara-saudari kongregasi lainnya.
Pesta Fransiskan yang diadakan di Komunitas SFIC Antonius ini sudah dipersiapkan oleh para anggota KEFRAP jauh-jauh hari sebelumnya. Dimulai dari kegiatan olahraga bersama yang diadakan di lapangan komplek Biara MTB Jalan Sepakat II dan di lapangan SMP Suster milik suster SFIC yang berada di Jalan AR Hakim, Pontianak. Kegiatan olahraga ini bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan antaranggota Fransiskan-Fransiskanes yang berada di Pontianak. Selain itu kegiatan olahraga yang setiap tahun digelar ini, juga berperan penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan maka dirasa begitu penting untuk diadakan kembali pada tahun ini. Tak hanya kegiatan olahraga, di malam harinya setiap hari Rabu dan Sabtu, juga diadakan latihan paduan suara di Biara SFIC Jalan A.R. Hakim untuk misa Pesta Fransiskan tersebut. Beberapa saudara-saudari juga diutus untuk membantu melaksanakan tugas dekorasi agar Pesta Fransiskan dapat dilaksanakan dengan sederhana namun meriah.
Pada hari Jumat, 3 Oktober 2014 diadakanlah Transitus. Kegiatan ini untuk mengenang kembali wafat Bapa Serafik Santo Fransiskus dari Asisi. Para Frater dan Bruder dari OFMCap Komunitas St. Lorenzo yang berada di Jalan 28 Oktober telah mempersiapkan semacam drama kisah wafat dari Santo Fransiskus tersebut. Beberapa Frater dan Bruder mengusung seorang Frater lainnya pada sebuah tandu yang bertugas sebagai Santo Fransiskus. Frater tersebut diarak menuju depan altar di mana ia dibaringkan. Transitus ini berjalan dengan penuh penghayatan. Begitu sederhananya Santo Fransiskus dari Asisi yang mau meninggalkan segala harta kekayaannya dan menjadi miskin demi mengikuti Kristus dan melayani sesamanya. Bahkan hingga beliau wafat, kesederhanaan dan kerendahhatiannya tetap ia jaga. Bapa Fransiskus menerima maut sebagai saudarinya, menyongsongnya dengan penuh sukacita. Sebab oleh karena Saudari maut, setiap insan akan beralih menuju kehidupan kedua, yakni kehidupan yang ditawarkan Kristus, hidup kekal. Acara Transitus diakhiri dengan makan roti tak beragi bersama-sama para saudara-saudari Fransiskan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapa Uskup Emeritus Heronimus Bumbun OFMCap.
Pada puncaknya, tanggal 4 Oktober 2014 diadakanlah misa menyambut Pesta Fransiskan. Namun, sebelum misa kami melaksanakan rekoleksi singkat terlebih dahulu yang dipimpin oleh Saudara Gaspar Desso Eso, OFS (Ordo Fransiskan Sekular) dengan tema “Berdamai dengan alam”. Rekoleksi tersebut diselingi dengan tanya jawab serta sharing yang berhubungan dengan tema tersebut. Setelah melaksanakan rekoleksi, barulah Misa digelar. Misa tersebut dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Emeretus Heronimus Bumbun ditemani oleh beberapa pastor yang ikut serta di mana salah satunya adalah Pastor Paulus Toni, OFMCap yang bertugas memberikan homili. Seluruh perwakilan tarekat atau kongregasi dari Fransiskan-Fransiskanes juga turut hadir beserta para undangan. Misa terasa begitu meriah oleh suara-suara emas para Frater, Bruder, Suster, Saudara-saudari Fransiskan yang menyanyikan lagu-lagu Fransiskan dari awal hingga akhir misa. Tak lupa pula lagu Gita Sang Surya berkumandang sebagai ciri khas sebuah pesta yang diadakan oleh para Fransiskan. Lagu Gita Sang Surya merupakan sebuah lagu pujian Santo Fransiskus dari Asisi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya di dunia, sehingga memberi pesan bahwa seorang Fransiskan tentu harus bersahabat dengan alam dan sesama ciptaan-Nya.
Setelah misa diselenggarakan, maka jamuan makanpun dihidangkan. Seraya menyantap makanan yang telah disediakan oleh tuan rumah, beberapa tarekat atau kongregasi mengirimkan utusan postulan ataupun novis masing-masing untuk mengisi acara ramah tamah. Tepuk tangan, canda dan tawa mengisi acara hiburan pada malam Pesta Fransiskan tersebut. Sungguh begitu hangat dan akrab rasa persaudaraan antarFransiskan, sama seperti Bapa Serafik St. Fransiskus dari Asisi yang sangat hangat dan akrab kepada para saudara-saudaranya. Sehingga membawa kedamaian bagi siapa saja yang melihatnya, persis seperti sabda Kristus,”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5:9). Semua pulang dengan penuh sukacita, begitulah perasaan gembira yang dirasakan setelah mengalami peristiwa sukacita bersama para saudara-saudari Frasiskan yang ada di Pontianak tersebut. Ini mungkin bukan hal yang begitu luar biasa atau juga bukan merupakan akhir dari segala karya pelayanan kami, tetapi kami menyadari harus memulai kembali semangat yang diajarkan Santo Fransiskus dari Asisi sejak awal kami memilih mengikutinya. Sebab Santo Fransiskus mengatakan,”Mari kita memulai lagi, sebab kita belum melakukan apa-apa”. Damai Kristus selalu beserta kita. Pax et Bonum. (Sdr. Fransesco Agnes Ranubaya,OFS)
Pesta Fransiskan yang diadakan di Komunitas SFIC Antonius ini sudah dipersiapkan oleh para anggota KEFRAP jauh-jauh hari sebelumnya. Dimulai dari kegiatan olahraga bersama yang diadakan di lapangan komplek Biara MTB Jalan Sepakat II dan di lapangan SMP Suster milik suster SFIC yang berada di Jalan AR Hakim, Pontianak. Kegiatan olahraga ini bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan antaranggota Fransiskan-Fransiskanes yang berada di Pontianak. Selain itu kegiatan olahraga yang setiap tahun digelar ini, juga berperan penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan maka dirasa begitu penting untuk diadakan kembali pada tahun ini. Tak hanya kegiatan olahraga, di malam harinya setiap hari Rabu dan Sabtu, juga diadakan latihan paduan suara di Biara SFIC Jalan A.R. Hakim untuk misa Pesta Fransiskan tersebut. Beberapa saudara-saudari juga diutus untuk membantu melaksanakan tugas dekorasi agar Pesta Fransiskan dapat dilaksanakan dengan sederhana namun meriah.
Pada hari Jumat, 3 Oktober 2014 diadakanlah Transitus. Kegiatan ini untuk mengenang kembali wafat Bapa Serafik Santo Fransiskus dari Asisi. Para Frater dan Bruder dari OFMCap Komunitas St. Lorenzo yang berada di Jalan 28 Oktober telah mempersiapkan semacam drama kisah wafat dari Santo Fransiskus tersebut. Beberapa Frater dan Bruder mengusung seorang Frater lainnya pada sebuah tandu yang bertugas sebagai Santo Fransiskus. Frater tersebut diarak menuju depan altar di mana ia dibaringkan. Transitus ini berjalan dengan penuh penghayatan. Begitu sederhananya Santo Fransiskus dari Asisi yang mau meninggalkan segala harta kekayaannya dan menjadi miskin demi mengikuti Kristus dan melayani sesamanya. Bahkan hingga beliau wafat, kesederhanaan dan kerendahhatiannya tetap ia jaga. Bapa Fransiskus menerima maut sebagai saudarinya, menyongsongnya dengan penuh sukacita. Sebab oleh karena Saudari maut, setiap insan akan beralih menuju kehidupan kedua, yakni kehidupan yang ditawarkan Kristus, hidup kekal. Acara Transitus diakhiri dengan makan roti tak beragi bersama-sama para saudara-saudari Fransiskan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapa Uskup Emeritus Heronimus Bumbun OFMCap.
Pada puncaknya, tanggal 4 Oktober 2014 diadakanlah misa menyambut Pesta Fransiskan. Namun, sebelum misa kami melaksanakan rekoleksi singkat terlebih dahulu yang dipimpin oleh Saudara Gaspar Desso Eso, OFS (Ordo Fransiskan Sekular) dengan tema “Berdamai dengan alam”. Rekoleksi tersebut diselingi dengan tanya jawab serta sharing yang berhubungan dengan tema tersebut. Setelah melaksanakan rekoleksi, barulah Misa digelar. Misa tersebut dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Emeretus Heronimus Bumbun ditemani oleh beberapa pastor yang ikut serta di mana salah satunya adalah Pastor Paulus Toni, OFMCap yang bertugas memberikan homili. Seluruh perwakilan tarekat atau kongregasi dari Fransiskan-Fransiskanes juga turut hadir beserta para undangan. Misa terasa begitu meriah oleh suara-suara emas para Frater, Bruder, Suster, Saudara-saudari Fransiskan yang menyanyikan lagu-lagu Fransiskan dari awal hingga akhir misa. Tak lupa pula lagu Gita Sang Surya berkumandang sebagai ciri khas sebuah pesta yang diadakan oleh para Fransiskan. Lagu Gita Sang Surya merupakan sebuah lagu pujian Santo Fransiskus dari Asisi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya di dunia, sehingga memberi pesan bahwa seorang Fransiskan tentu harus bersahabat dengan alam dan sesama ciptaan-Nya.
Setelah misa diselenggarakan, maka jamuan makanpun dihidangkan. Seraya menyantap makanan yang telah disediakan oleh tuan rumah, beberapa tarekat atau kongregasi mengirimkan utusan postulan ataupun novis masing-masing untuk mengisi acara ramah tamah. Tepuk tangan, canda dan tawa mengisi acara hiburan pada malam Pesta Fransiskan tersebut. Sungguh begitu hangat dan akrab rasa persaudaraan antarFransiskan, sama seperti Bapa Serafik St. Fransiskus dari Asisi yang sangat hangat dan akrab kepada para saudara-saudaranya. Sehingga membawa kedamaian bagi siapa saja yang melihatnya, persis seperti sabda Kristus,”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5:9). Semua pulang dengan penuh sukacita, begitulah perasaan gembira yang dirasakan setelah mengalami peristiwa sukacita bersama para saudara-saudari Frasiskan yang ada di Pontianak tersebut. Ini mungkin bukan hal yang begitu luar biasa atau juga bukan merupakan akhir dari segala karya pelayanan kami, tetapi kami menyadari harus memulai kembali semangat yang diajarkan Santo Fransiskus dari Asisi sejak awal kami memilih mengikutinya. Sebab Santo Fransiskus mengatakan,”Mari kita memulai lagi, sebab kita belum melakukan apa-apa”. Damai Kristus selalu beserta kita. Pax et Bonum. (Sdr. Fransesco Agnes Ranubaya,OFS)