Pembinaan anak dan remaja pada masa kini merupakan sebuah tugas berat bagi setiap orang yang mau meluangkan waktu bagi mereka. Perkembangan zaman menuntut setiap orang bahkan anak-anak dan remaja untuk menghadapi perubahan zaman dan cara pikir baru dalam berorientasi di manapun dana kapanpun. Mengingat akan kebutuhan itu, Gereja menjadi dasar penting dalam perwujudan pembinaan anak-anak di masa depan. Anak-anak ini merupakan ladang subur bagi perkembangan benih-benih sabda Allah di dunia yang semakin terhimpit oleh banyaknya semak belukar dan ilalang-ilalang. Para gembala membutuhkan bantuan orang-orang yang peduli akan hal ini untuk membantu visi dan misi gereja khususnya dalam pembinaan anak-anak dan remaja yang ada di setiap Paroki.
Di bawah Payung Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) dari Keuskupan Agung Pontianak, kegiatan pelatihan para pembina dan Kordinator Bina Iman Anak dan Remaja dilaksanakan di Rumah Retret Santo Fransiskus dari Asisi Tirta Ria selama dua hari. Para pembina dari setiap Paroki di Keuskupan Agung Pontianak yang berjumlah dua puluh enam paroki turut hadir dan antusias dalam mengikuti pelatihan. Para tim Dirdios telah mempersiapkan kegiatan tersebut jauh hari sesuai dengan agenda dan program kerja Dirdios KKI Pontianak yang didukung penuh oleh Bapa Uskup Mgr. Agustinus Agus, Pr. Dan memang, Bapa Uskup pada hari kedua kegiatan menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan dan memimpin misa bersama P. Gregorius Sabinus, CP di Kapel St. Fransiskus Asisi, Tirta Ria.
Hari pertama para peserta yang adalah pembina Iman Anak dan Remaja melakukan registrasi dan mencari penginapan yang telah ditentukan. Selanjutnya, para peserta diajak menuju Kapel St. Fransiskus Asisi untuk melaksanakan ibadat sabda yang dipimpin oleh P. Gregorius, CP. Usai ibadat, para peserta dan team santap sore untuk memperoleh kekuatan jiwa dan raga dalam mengikuti pembimbingan. Pada malam hari dengan bimbingan Ibu Iswati para pembina dikumpulkan untuk saling berkenalan melalui sebuah permainan gerak dan lagu. Berikut cuplikan lagunya:
Apa kabar, kita bergembira. Tepuk tangan, tepuk tangan. Kedipkan matamu.
Senyum ke kiri, senyum kanan. Berkeliling, berkeliling mencari yang lain.
Demikian lagu tersebut dinyanyikan hingga setiap peserta berkenalan dengan sepuluh orang yang ia salami. Ritme lagu akan semakin cepat sehingga riuh gelak tawa para peserta pecah di ruangan aula dan dengan semangat mencari peserta lainnya untuk berkenalan. Selanjutnya, para peserta dikumpulkan secara acak menjadi tiga kelompok. Satu perwakilan kelompok tadi menyebutkan nama-nama peserta kemudian menebak nama dan asal paroki dengan tepat, setiap perwakilan yang benar menyebutkan namanya mendapatkan hadiah dari panitia. Permainan untuk mengajarkan perkenalan berikutnya adalah jala dan ikan di mana akan dipilih secara acak siapa yang menjadi jala dan siapa yang menjadi ikan. Sang jala harus mengenal peserta yang ditangkapnya sebagai ikan dengan menyebutkan nama dan paroki. Jika benar, maka sang penjala akan mendapatkan hadiah dari panitia. Peserta yang hadir dari Keuskupann Agung Pontianak terdiri dari tiga dekanat yaitu dekanat Kota, dekanat Singbebas, dan dekanat Landak. Perkenalan kemudian ditutup dengan doa malam yang dipimpin langsung oleh Sr. Maria Marsiana, Prr. Para peserta kembali menuju penginapan dan beristirahat.
Hari berikutnya, Pastor Dirdios KKI KAP menyampaikan sesi pertama. Dalam sesi ini, beliau mengutarakan informasi mengenai Serikat Kepausan yang terdiri dari empat bagian. Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman (The Pontificil Society for the Propagantion of Faith), Serikat Kepausan Santo Petrus Rasul untuk Pengembangan Panggilan (The Pontifical Society of St. Peter Apostle), Serikat Kepausan Anak Misioner/Kanak-Kanak Suci (The Pontifical Society of th Missionary Childhood/ the Holy Childhood) yang nantinya akan dibahas secara detail oleh Dirdios, dan Serikat Misioner Kepausan bagi para Imam, Religius, Awam (The Pontifical Missionary Union). Ketika sesi pertama selesai dilaksanakan, bersama Ibu Iswati dan team memberikan animasi dengan gerak dan lagu, tepuk SEKAMI dan salam SEKAMI. Animasi-animasi semacam ini dapat diterapkan oleh para pembina dalam memberikan semangat kepada anak-anak dan remaja yang mereka dampingi di parokinya masing-masing.
Sesi selanjutnya adalah perkenalan mengenai para tim pengurus Dirdios KKI yang dibawakan oleh Sr. Serli, SFIC. Mulai dari susunan kepengurusan dari atas payung SEKAMI yang dipimpin langsung oleh Pastor Dirdios KKI KAP, P. Gregorius, CP. dan para team yang terdiri dari Sekretaris, Bendahara, Seksi Usaha Dana, Seksi Dokumentasi dan Animator, Seksi Liturgi dan Kordinator Pembina SEKAMI yang mengkoordinir setiap pembina SEKAMI setiap Paroki di Keuskupan Agung Pontianak.
Menjelang akhir pertemuan, Bapa Uskup Agung Pontianak tiba di tempat dan bersiap untuk memimpin misa di Kapel St. Fransiskus Asisi, Tirta Ria. Bersama Bapa Uskup, para peserta yang adalah pembina Bina Iman Anak dan Remaja diberikan siraman rohani dan himbauan untuk terus melayani khususnya dalam penanganan pembinaan SEKAMI di setiap paroki-paroki. Para pembina juga dibekali dengan buku-buku pegangan yang diperoleh langsung dari Dirnas (Direktur Nasional) KKI sebagai pedoman bagi pembina, anak-anak dan remaja khususnya. Selain itu, team juga memberikan video dan file yang ditelah disalin ke dalam media penyimpanan untuk dibawa kepada paroki masing-masing.
Kegiatan pembinaan dan pembekalan bagi para pembina Bina Iman Anak dan Remaja ini diharapkan membawa dampak positif. Selanjutnya, hal tersebut memberikan pengetahuan bagi para pembina dalam mengembangkan iman anak sejak dini dan proses yang kontinyu serta menyeluruh. Kalau bukan kita, siapa lagi? (Sdr. Fransesco Agnes Ranubaya,OFS)
Di bawah Payung Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) dari Keuskupan Agung Pontianak, kegiatan pelatihan para pembina dan Kordinator Bina Iman Anak dan Remaja dilaksanakan di Rumah Retret Santo Fransiskus dari Asisi Tirta Ria selama dua hari. Para pembina dari setiap Paroki di Keuskupan Agung Pontianak yang berjumlah dua puluh enam paroki turut hadir dan antusias dalam mengikuti pelatihan. Para tim Dirdios telah mempersiapkan kegiatan tersebut jauh hari sesuai dengan agenda dan program kerja Dirdios KKI Pontianak yang didukung penuh oleh Bapa Uskup Mgr. Agustinus Agus, Pr. Dan memang, Bapa Uskup pada hari kedua kegiatan menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan dan memimpin misa bersama P. Gregorius Sabinus, CP di Kapel St. Fransiskus Asisi, Tirta Ria.
Hari pertama para peserta yang adalah pembina Iman Anak dan Remaja melakukan registrasi dan mencari penginapan yang telah ditentukan. Selanjutnya, para peserta diajak menuju Kapel St. Fransiskus Asisi untuk melaksanakan ibadat sabda yang dipimpin oleh P. Gregorius, CP. Usai ibadat, para peserta dan team santap sore untuk memperoleh kekuatan jiwa dan raga dalam mengikuti pembimbingan. Pada malam hari dengan bimbingan Ibu Iswati para pembina dikumpulkan untuk saling berkenalan melalui sebuah permainan gerak dan lagu. Berikut cuplikan lagunya:
Apa kabar, kita bergembira. Tepuk tangan, tepuk tangan. Kedipkan matamu.
Senyum ke kiri, senyum kanan. Berkeliling, berkeliling mencari yang lain.
Demikian lagu tersebut dinyanyikan hingga setiap peserta berkenalan dengan sepuluh orang yang ia salami. Ritme lagu akan semakin cepat sehingga riuh gelak tawa para peserta pecah di ruangan aula dan dengan semangat mencari peserta lainnya untuk berkenalan. Selanjutnya, para peserta dikumpulkan secara acak menjadi tiga kelompok. Satu perwakilan kelompok tadi menyebutkan nama-nama peserta kemudian menebak nama dan asal paroki dengan tepat, setiap perwakilan yang benar menyebutkan namanya mendapatkan hadiah dari panitia. Permainan untuk mengajarkan perkenalan berikutnya adalah jala dan ikan di mana akan dipilih secara acak siapa yang menjadi jala dan siapa yang menjadi ikan. Sang jala harus mengenal peserta yang ditangkapnya sebagai ikan dengan menyebutkan nama dan paroki. Jika benar, maka sang penjala akan mendapatkan hadiah dari panitia. Peserta yang hadir dari Keuskupann Agung Pontianak terdiri dari tiga dekanat yaitu dekanat Kota, dekanat Singbebas, dan dekanat Landak. Perkenalan kemudian ditutup dengan doa malam yang dipimpin langsung oleh Sr. Maria Marsiana, Prr. Para peserta kembali menuju penginapan dan beristirahat.
Hari berikutnya, Pastor Dirdios KKI KAP menyampaikan sesi pertama. Dalam sesi ini, beliau mengutarakan informasi mengenai Serikat Kepausan yang terdiri dari empat bagian. Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman (The Pontificil Society for the Propagantion of Faith), Serikat Kepausan Santo Petrus Rasul untuk Pengembangan Panggilan (The Pontifical Society of St. Peter Apostle), Serikat Kepausan Anak Misioner/Kanak-Kanak Suci (The Pontifical Society of th Missionary Childhood/ the Holy Childhood) yang nantinya akan dibahas secara detail oleh Dirdios, dan Serikat Misioner Kepausan bagi para Imam, Religius, Awam (The Pontifical Missionary Union). Ketika sesi pertama selesai dilaksanakan, bersama Ibu Iswati dan team memberikan animasi dengan gerak dan lagu, tepuk SEKAMI dan salam SEKAMI. Animasi-animasi semacam ini dapat diterapkan oleh para pembina dalam memberikan semangat kepada anak-anak dan remaja yang mereka dampingi di parokinya masing-masing.
Sesi selanjutnya adalah perkenalan mengenai para tim pengurus Dirdios KKI yang dibawakan oleh Sr. Serli, SFIC. Mulai dari susunan kepengurusan dari atas payung SEKAMI yang dipimpin langsung oleh Pastor Dirdios KKI KAP, P. Gregorius, CP. dan para team yang terdiri dari Sekretaris, Bendahara, Seksi Usaha Dana, Seksi Dokumentasi dan Animator, Seksi Liturgi dan Kordinator Pembina SEKAMI yang mengkoordinir setiap pembina SEKAMI setiap Paroki di Keuskupan Agung Pontianak.
Menjelang akhir pertemuan, Bapa Uskup Agung Pontianak tiba di tempat dan bersiap untuk memimpin misa di Kapel St. Fransiskus Asisi, Tirta Ria. Bersama Bapa Uskup, para peserta yang adalah pembina Bina Iman Anak dan Remaja diberikan siraman rohani dan himbauan untuk terus melayani khususnya dalam penanganan pembinaan SEKAMI di setiap paroki-paroki. Para pembina juga dibekali dengan buku-buku pegangan yang diperoleh langsung dari Dirnas (Direktur Nasional) KKI sebagai pedoman bagi pembina, anak-anak dan remaja khususnya. Selain itu, team juga memberikan video dan file yang ditelah disalin ke dalam media penyimpanan untuk dibawa kepada paroki masing-masing.
Kegiatan pembinaan dan pembekalan bagi para pembina Bina Iman Anak dan Remaja ini diharapkan membawa dampak positif. Selanjutnya, hal tersebut memberikan pengetahuan bagi para pembina dalam mengembangkan iman anak sejak dini dan proses yang kontinyu serta menyeluruh. Kalau bukan kita, siapa lagi? (Sdr. Fransesco Agnes Ranubaya,OFS)