NATAL BERSAMA PUTERA-PUTERI ASRAMA

Betapa bahagia dan gembiranya bisa berkumpul bersama teman-teman seiman dan seperjuangan. Apalagi bagi mereka yang tinggal di bawah satu atap yang disebut asrama, tentu perjumpaan antarpenghuni asrama menjadi momen langka yang tidak boleh disia-siakan. Begitulah perasaan yang terjalin di dalam kegitan Natal Bersama Asrama WPK, BK, PIJ, dan SEMINARI yang diadakan di Gedung Serba Guna Sileken yang berada di lingkungan Katedral Ketapang. 

Natal bersama ini dimulai dengan misa sore pkl. 17.00 WIB yang dipimpin oleh Selebran Utama RD. Matheus Juli bersama konselebran: RD. Andreas Setiabudi dan RD Fransiskus Suandi. Kotbah romo tentu menjadi makanan yang mengenyangkan jiwa para anak Asrama. Tema Natal Bersama yang disiapkan antara lain "Menjadi Putra-Putri Yang Membangun Gereja" tentu bukan hanya sekedar tema, kalimat penuh makna tersebut sungguh-sungguh menjiwai semangat muda para anak Asrama untuk ikut serta membangun Gereja.

Acara natal bersama ini dihadiri oleh 283 putera-puteri Asrama belum termasuk pendamping. Setelah misa dilaksanakan, ratusan anak Asrama ini boleh bersukaria dengan menyantap makanan yang telah dihidangkan oleh panitia sembari disuguhkan oleh hiburan-hiburan oleh, dari dan untuk mereka sendiri. Sebelum mementaskan penampilan di atas panggung, para anak asrama beserta pendamping menyanyikan Mars Asrama masing-masing. Kegiatan pertama-tama dimulai dari anak asrama Wisma Putera Kusuma (WPK), anak-anak Asrama Bintang Kejora (BK) Putera dan putri, dan anak Asrama Putri Pauperis Infantis Jesu (PIJ). 

Keseruan di akhir acara tidak hanya tingga begitu saja. Para Romo, suster dan anak-anak Asrama berjoget bersama sembari diiringi lagu-lagu etnis yang diremix dengan gaya modern. Tentu kebersamaan ini tidak hanya dilihat sebagai hura-hura belaka, melainkan rasa kebersamaan sebagai sesama penghuni Asrama yang berada di lingkungan Keuskupan Ketapang. Semoga jiwa dan semangat untuk membangun Gereja terus menerus menjiwai diri mereka dengan cara belajar dengan giat, membanggakan orang tua yang bekerja keras di kampung dan membawa prestasi gemilang di sekolah di mana mereka belajar untuk masa depan mereka. 

Fransesco Agnes Ranubaya, S.Kom.