Diari Bulan April 2022

1 April 2022
Di balik anggota yang sukses, terdapat rekan-rekan hebat di dalamnya




11 April 2022
Tahun 2012, saya pernah bergabung di Seminari Menengah St. Laurensius. Hanya saja karena fisik yang kurang mendukung saat itu, terutama terjangkit TBC dan vertigo, saya mengundurkan diri. Saya mencoba menjalani hidup sebagai awam setelahnya, dan tidak berhenti melayani Gereja walau sempat ingin vakum dan menghindari Gereja. Ujungnya saya ngekost di lingkungan Gereja Katedral Pontianak di mana saya dikelilingi oleh biara-biara dan sekolah-sekolah suster dan bruder. Alhasil, bukannya menjauh, saya semakin dekat saja dengan Tuhan.

Temans, seberapa jauh kamu lari dari Tuhan, menganggap semua sama saja dan seolah penyelenggaraan ilahi itu tidak ada, kamu salah sobat. Mau ke ujung dunia, kamu akan ditemukan. Kamu hanya seperti domba yang tersesat dan hilang, sekeras apapun kamu menjauh, kamu akan diingatkan kembali betapa indah dan sedap-Nya Tuhan dalam Ekaristi. Saya yang kabur dari Tuhan saja ditangkap-Nya dan dipanggil-Nya kembali, apalagi kamu kamu semua yang telah beralih imannya itu, akan dicari terus sampai dapat sebab Tuhan kita akan menyertai kita sampai akhir zaman. Pembabtisan itu meterai abadi, jika kamu menyangkal imanmu, Tuhan Yesus juga akan menyangkal kamu di hadapan Allah. Maka, kembalilah seperti anak bungsu yang hilang itu, supaya ketika kamu datang kembali, Tuhan melihatmu dari jauh, berlari dan memelukmu untuk mendapatimu kembali dalam rumah-Nya.

14 April 2022
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yoh. 13:14-15)

Saya pernah mengalami kejadian perundungan sewaktu kecil yang membuat saya sangat-sangat benci dan bahkan dendam dengan orang-orang yang membully saya. Setiap hari saya harus mengalami ketakutan sampai tidak mampu mengadu ke siapapun. Apabila mengadu, maka setiap hari akan mengalami hal yang lebih parah lagi. Ketakutan itu membuat pemikiran untuk memproteksi diri. Saya kemudian mengikuti berbagai ilmu bela diri seperti Karate, Taekwondo dan Pencak Silat Merpati Putih. Hal tersebut memberikan rasa aman pada diri saya, karena saya dapat melawan apabila diserang. Tetapi hal tersebut tidak membawa kedamaian pada diri saya. Yang selanjutnya malah membuat saya menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Saya tidak berbeda dengan mereka yang merundungi saya sewaktu kecil. Karena merasa tidak damai, saya mulai ikut melayani di Gereja, menggunakan kepala dingin dan tidak menghiraukan segala macam hinaan yang dilontarkan orang lain kepada saya dan meresponnya dengan senyuman. Saat ini, saya mampu mengontrol emosi saya, tidak memasukkan segala hal dalam hati, dan menjalani kehidupan dengan gembira.

Temans, sebagai murid Kristus, yang harusnya kita lakukan adalah mengampuni. Gaes, memang beraaaaaaat sekali mengampuni orang yang menyakiti kita. Tetapi ingatlah temans, kita diminta oleh Tuhan yang adalah guru kita memberikan teladan untuk saling mengampuni. Biarpun itu berat, ampuni saja, dan kita pasti akan merasa damai. Kalau sebagai murid Tuhan, kamu masih pakai cara kekerasan, omongan pedas, menghina orang, apalagi sampai menyakiti perasaan orang, mungkin sejak kita perlu bercermin kembali, apakah kita sungguh mau mengikuti Tuhan, atau menjadi preman pasar? Jika Tuhan kita memberi teladan untuk saling mengasihi, maka kita juga harus saling mengasihi. Saya dapat mengatakan ini, karena saya telah mengalaminya. Semoga kita mampu untuk saling mengasihi seperti Tuhan Yesus.

Rendah hati? Tidak, saya jauuuuuuuuuuuuuh sekali dari rendah hati. Justru karena rasa tinggi hati, Tuhan membanting aku dengan keras dan menyadarkan aku dari kesombonganku. Dalam gemerlapan dunia, aku berenang dalam tumpukan sampah yang aku banggakan. Aku melihat orang lain begitu rendah tanpa aku menyadari bahwa mereka juga melihat aku begitu kecil di atas sini. Maka kutinggalkan semua yang ada padaku. Jika dihina dan dicaci, aku tidak akan melawan lagi. Sebab dalam diam, aku berlatih untuk semakin kecil. Aku yang terbuang dalam limbah dunia ini, diangkatnya menjadi anak-Nya. Dalam ketergantungan akan dunia yang telah lalu, aku dibebaskan dari segala keterikatan saat ini. Dan, inilah aku, utuslah aku, dalam segala kekuranganku.

15 April 2022
Salib di puncak Golgota, salib yang mulia..
Selamat Merayakan Ibadat Jumat Agung Mengenangkan Sengsara & Wafat Tuhan Yesus Kristus.

Ibadat jalan salib di masa Pekan Suci.. sebelum Ibadat Jumat Agung..






16 April 2022
Ketika tersiar kabar bahwa Tuhan Yesus bangkit dari kubur-Nya, Maria Magdalena, Santo Petrus dan murid-Nya terkasih berlari untuk melihat langsung makam tersebut. Apakah saat ini kita sedang letih, lesu, lemah, dan bersedih hati? Bukankah esok hari Paskah? Temans, Tuhan kita sudah bangkit! Berlarilah, bersukacitalah, melalui kebangkitan-Nya, kita diperbarui dengan semangat baru! Tidak ada lagi ratap tangis dan sukacita, sebab kita semua yang telah dibabtis dalam nama-Nya, akan mengalami hal yang serupa di dalam kebangkitan dan hidup kekal. Mari, bangun, kita berlari menyongsong paskah suci.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan Dan jadi baru seluruh muka bumi. Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung. Berdandan sinar kebesaran.








Selamat merayakan Vigili Paskah!

17 April 2022
Misteri Paskah ibarat musim gugur yang berganti menjadi musim semi di mana segala tangkai-tangkai tanaman yang layu dan kering menjadi penuh tunas dan kuncup bunga aneka warna yang indah dan semerbak. Selamat Paskah! Tuhan memberkati kita semua!

Salah satu tim Keuskupan Ketapang di dalam terang malam Paskah

Tampilan indah takkan terjadi jika tanpa orang-orang yang bersedia bekerja di belakang layar.

Dari umat, oleh umat, untuk umat.. ya itulah misteri panggilan. Ibarat menerima kabar bahwa Yesus telah bangkit, para murid berlari untuk menemukan kebenaran. Demikian seorang yang terpanggil akan berlari menuju sang kebenaran. Pada tahap-tahap terpilih, seorang terpanggil itu harus ditempa sedemikian rupa hingga ia dipilih dan dijadikan alat-Nya. Yuk, mencoba berlari menjawab panggilan-Nya dengan segera...

21 April 2022
Paskah dan Bukber bersama Karyawan Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang.




22 April 2022
Heal the world
Make it a better place
For you and for me, and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

Mari kita jadikan bumi kita tercinta sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh makhluk hidup. Happy Earth Day!

25 April 2022
Team Redaksi Giovanni News

Listening to understanding

Para peserta Pelatihan Audio Visual di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang.

Ketika Bakti Sosial (Baksos) yang diadakan Keluarga Fransiskan Fransiskanes Pontianak (KEFFRAP), saya membagikan sedikit pengetahuan mengenai Anti-Narkoba yang saya peroleh ketika menjadi Duta Anti-Narkoba BNN (Badan Narkotika Nasional) Pontianak. Baksos tersebut dilaksanakan di Kampung Raba, Menjalin, Kalbar. #latepost Berbagi itu indah.






27 April 2022
Salah satu editor yang super introvert adalah saya, bukan antikritik, atau anti inputan. Karena saya tidak dapat melakukan editting secara maksimal jika terlalu banyak masukan yang secara pengalaman saya sebagai editor lebih banyak berdasarkan selera belaka daripada teknik. Apalagi jika direvisi oleh banyak kepala, seleranya berbeda-beda, tukang masak pun pusing juga dibuatnya, apalagi editor. 😄😄😄

Rikudo Choodama Rasenshuriken no jutsu!

30 April 2022
Aku sering berbohong, ya, sering berbohong bahwa aku kuat, aku tegar, aku mampu, aku bisa segalanya, tapi semua itu bohong. Aku sering berbohong bahwa segala hal yang kulalui hingga saat ini adalah karena keinginanku. Ya, semua karena kehendak-Nya. Tanpa orang lain, mungkin aku masih dapat menarik sedikit pundi-pundi udara untuk bertahan hidup, tetapi apabila tanpa Tuhan, tubuhku hanyalah seonggok daging yang hidup dalam kematian jiwa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar