Diari Bulan Mei 2024

Kamis, 02 Mei 2024

Hari ini adalah hari Pastoral. Aku pagi-pagi misa di Kapel Susteran CP, tetangga kami. Tampak pemandangan di mana para Frater misa bersama dengan para suster dan anak-anak asrama. Misa dipimpin oleh Romo Mardi SJ bersama Diakon Anang.

Selanjutnya, sore harinya aku bersama Tim Jurnal Aggiornamento memberikan materi kepada para Frater tingkat 1 dan 2 mengenai Sistem Jurnal dan teknis penulisan artikel Jurnal. Aku sangat senang, meskipun sama-sama masih belajar, antuasiasme para Frater tingkat 1 dan 2 tampak begitu tinggi. Walau ada beberapa yang keluar dari ruang pertemuan karena ada kepentingan pribadi atau pastoral, mayoritas para Frater yang hadir masih duduk dengan sabar mendengarkan materi yang kusampaikan. Berikut materi presentasi yang sudah kubuat, bisa diklik di sini. Dari peristiwa ini aku merenungkan bahwa tidak segala hal yang terjadi dalam hidup kita berjalan sesuai rencana. Kita tidak dapat mengatur manusia untuk ikut rencana baik yang kita tawarkan, meskipun itu memang baik. Yesus juga pernah mengalami penolakan demikian, ketika Ia menawarkan kebenaran, banyak orang menerima Dia, tetapi sebagian ada yang bersungut-sungut, dan malah pergi dari-Nya. Meskipun demikian, Tuhan Yesus tidak pernah berhenti untuk mewartakan kebaikan Allah yang sungguh-sungguh mengasihi manusia.

Dokumentasi:

 

 







Minggu, 05 Mei 2024

Pagi ini aku aku lekas bangun awal untuk mempersiapkan diri, terutama mempersiapkan laporan Tahunan yang akan dibacakan dalam Rapat Senatus. Tidak terasa kepengurusan ku di Legio Maria Presidium Maria Ratu Damai telah mencapai satu tahun. Suka duka menjadi seorang Perwira, tidak, sungguh tidak layak menyebut diriku Perwira, aku adalah hamba yang mencoba melayani rekan-rekanku. Namun, oleh karena cita rasa Legio Maria seperti rasa tentara, aku harus menanggalkan sejenak egoku untuk menyebut diriku hamba. Justru aku sungguh tidak rendah hati apabila pikiran dan inginku yang kuutamakan sementara aku mengenakan pakaian Legio Maria. Baiklah, sebagai seorang Perwira dalam Presidium ku, banyak sekali suka duka yang kualami. Ada sedikit kerancuan yang kualami selama melayani sebagai Perwira. Sulit sekali untuk menggerakkan teman-teman minimal seperti yang dituliskan dalam aturan Legio Maria; hadir setiap kali rapat Presidium. Beberapa teman ada yang sulit sekali, mencari-cari alasan untuk tidak ikut, dan bahkan sama sekali tidak ikut. Aku tidak mengerti desolasi macam apa yang menimpa saudara-saudara ini, tetapi setiap persoalan pasti ada solusinya. Kecuali, memang pribadinya sudah tertutup, sehingga segala yang baik mental dari pikirannya, dan yang menggerakkannya adalah kehendak pribadinya semata. Apalagi sebagai calon imam, kita harusnya digerakkan oleh Roh Tuhan. Tetapi tidak mengapa, masih ada anggota-anggota Presidium yang aktif dan antusias dalam setiap pertemuan Legio Maria. Mereka ini jangan pernah dilupakan, meskipun yang sesat itu juga perlu diperhatikan, sulit untuk menemukan yang sesat untuk kembali jika dia diambil oleh gembala lain, yaitu si jahat. Aku hanya perlu mempertahankan domba-domba yang belum tersesat agar mereka tidak lebih jauh lagi berjalan dari kawanan. Laporan tahunan sudah dibacakan, dinamika bersama Senatus adalah suatu bentuk dukungan besar bagi kami, para pengurus Legio Maria di Seminari. Bagaimana tidak, kami pengurus di Seminari terkadang kesulitan dalam mengutamakan tugas Legio Maria atau Seminari. Tetapi tetap bagaimanapun tugas di Seminari merupakan bagian yang utama. Aku mengakalinya dengan membuat tugas perutusan Legio Maria sebagai bagian dari dinamika di Seminari. Sehingga itu lebih terasa mengalir seperti air daripada memaksakan hal yang tidak mungkin bisa dibuat di Seminari. 



Setelah kegiatan Legio Maria, aku bersama teman-teman pengurus Legio Maria bersantai sejenak menikmati kopi di Kafe Sontoloyo, tidak jauh dari Biara SMM. Itu karena sebelumnya kami mengantar teman-teman pengurus Legio Maria yang lain, yang tinggal di biara SMM. Santai dulu, ngopi dulu..




Sore harinya, seperti biasa setiap hari Minggu kami mengadakan Adorasi. Adorasi kali ini dilayani oleh Romo Dimas. Aku merasakan Adorasi sebagai gerakan Allah yang Indah. Allah bertahta, dan diam di tengah-tengah kita, Ia Yang Mahakuasa turun dalam rupa roti yang suci. Sesungguhnya manusia seperti kita tak layak untuk mengecap Dia yang Mahakudus dan Mahasuci. Tetapi Dia, Tuhan kita itu, berkenan untuk masuk dan tinggal dalam diri kita, dalam tubuh dan jiwa kita, bersatu bersama Dia. Sehingga aku sangat sedih dan terheran-heran, ketika ada seorang Frater, selesai beradorasi, ia berkata,"Aku tidak mendapatkan apa-apa sama sekali". Jika ini diucapkan oleh seseorang yang belum mengenal Yesus, aku masih bisa memaklumi. Tetapi jika ini diucapkan oleh seorang calon Imam, terhadap Tuhan-Nya sendiri, Yang Dia sembah dan Dia terima setiap hari, aku merasa ada yang janggal. Apa yang hendak diperolehnya dengan menjadi imam tanpa iman, atau sesuatu yang diperoleh dari Hal Yang Mahaluarbiasa itu. Benar kata Tuhan, mungkin ada balok besar yang menghalangi mata beberapa orang, yang bahkan beriman Katolik, tetapi tidak sama sekali memiliki iman itu. Sambil terheran-heran, aku berjalan dengan rasa sedih, jengkel dan marah karena Tuhan-Ku diperlakukan sedemikian rupa. Atau jangan-jangan aku sendiri juga sering tidak sadar, menghujat Allah, meskipun aku seorang Frater. Jika memang ini terjadi, ampunilah kami ya Tuhan!

Rabu, 8 Mei 2024

Ada kegiatan Studi Banding pada pukul 16.00 dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Pemerintahan Mahasiswa (PM) Universitas Udayana Bali. Banyak sekali pelajaran melalui studi banding tersebut terutama bagaimana mekanisme organisasi dalam penataan administrasi. Mereka membagi kesekretariatan dalam dua bagian yaitu Sekretaris Umum dan Sekretaris Jenderal, selain itu ada juga bagian Juru Ahli Administrasi yang menghandle salah satu bagian kesekretariatan. Terima kasih untuk Studi Banding via daringnya! 





Kamis, 9 Mei 2024

Pagi ini aku sangat bersyukur karena dapat bangun dari tidur dengan penuh sukacita. Hari ini hari yang spesial di mana seluruh Gereja Katolik di dunia merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Aku ingat kalau ada perubahan dari pemerintah yang sebelumnya menyebutkan Hari Raya Kenaikan Isa Almasih, dan sekarang bisa disebut sebagai Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus. Terima kasih Pak Jokowi dan pak Menteri Agama! Dalam rangka ini, kami dari tingkat 3 melaksanakan tugas Kor khusus di Hari Raya ini. Beberapa Frater yang ditunjuk seperti Rohit, Dandi dan Lanso menjadi penari dalam pembukaan misa. Lalu Frater Abi, Alfred dan Patris juga ditunjuk sebagai penari dalam perarakan Persembahan. Aku duduk di bagian belakang dalam posisi suara bass. Pelayanan pagi ini sungguh luar biasa dan aku bersyukur diberikan nafas kehidupan, talenta untuk bernyanyi, semua itu kuserahkan dalam penyelenggaraan Tuhan. Romo Tri dalam homili mengatakan bahwa tugas seorang Frater dalam perutusannya adalah,"Studi dan Doa". Aku bersyukur karena aku berusaha keras untuk tidak melalaikan tugas mulia ini. Bagaimana seorang Frater tidak serius dalam studi atau lalai dalam doa? Ini menjadi kalimat tanya retoris bagi semua orang yang mengaku diri sebagai Frater. 

Setelah misa, aku mendapatkan kabar bahwa ada 5 orang Frater yang hendak diantar ke RSPN. Mereka adalah Fr. Yogi, Fr. Sirilus, Fr. Bruno, Fr. Ferian dan Fr. Aryo. Yang ikut serta mengantar adalah Fr. Making. Sekitar pukul 08.00 kami tiba di RSPN. Aku bersama Fr. Making mengurus administrasi awal, namun celakanya ternyata hari ini hari Libur dan Dokter poli tidak ada yang masuk. Hanya ada dokter di UGD. Akhirnya aku mengarahkan mereka untuk pemeriksaan di UGD. Kecuali, Fr Aryo karena dia harus menemui dokter gigi, besok ia harus kembali ke RSPN. Keempat Frater dipasangkan infus, kecuali Fr. Sirilus dia hanya disuntik obat. Sementara Yogi, Bruno dan Ferian diinfus. Proses pemeriksaan darah memakan waktu cukup lama, sehingga semua hal berkenaan dengan pemeriksaan dan obat semua selesai pada pukul 15.00.  Dokter memutuskan mengopname dua Frater; Yogi dan Bruno karena Trombosit mereka di bawah normal. Selanjutnya kami pulang dengan sukacita karena semuanya sudah selesai. 



















Sore hari pukul 17.30 aku berangkat menuju Lingkungan St. Yoseph di rumah Bu Murtini untuk melaksanakan ibadat Rosario sesuai buku panduan dari Paroki. Sebelu berangkat ke kediaman Bu Murtini, aku berjumpa Bu Wati yang berada di depan Gang. Beliau mohon didoakan agar segala masalah hidupnya dipulihkan. Aku memimpin doa ibadat pada malam itu dengan penuh khidmat. Aku bersyukur ada Roh Allah yang mengalir sehingga aku tidak terlalu pada teks dan membiarkan semuanya mengalir adanya. 

Setelah melaksanakan tugas Rosario di lingkungan, aku pulang dan kembali mengikuti doa Rosario lagi di unit. Hari yang cukup melelahkan, tetapi sangat menyenangkan. 

Sabtu, 11 Mei 2024

Hari ini seperti biasa, perkuliahan Romo Piet Go dan Romo Dimas O.Carm. Romo Piet Go mengajar dengan penuh kesabaran, dan Romo Dimas mengajar dengan penuh semangat. Kegembiraan perkuliahan ini berakhir dengan begitu mantap, tinggal menanti kapan akan melaksanakan ujian. Setelah kuliah, pukul 11.30, aku menuju gedung B lantai tiga untuk melaksanakan Rapat POSMA. Persiapan ini cukup matang dan semuanya dipersiapkan dengan baik meskipun pelaksanaan POSMA masih jauh waktunya. 





Selesai rapat persiapan POSMA, aku bersama tim BPM STFT melaksanakan Studi Banding secara daring antara BPM Fakultas Farmasi UI dengan BPM STFT Widya Sasana Malang. Aku bertugas sebagai operator kali ini. Seperti biasa, laptopku mengalami kendala sehingga sempat macet beberapa saat, tetapi syukurlah dapat berjalan kembali hingga proses studi banding selesai. Ini file sertifikatnya, bisa klik si ini.



Sore harinya, pukul 18.30, aku bersama Dendri dan Patris melayani paduan suara Wilayah V di Paroki Katedral Ijen. Jujur saja, meskipun kali ini kami tidak mempersiapkan latihan karena aneka kesibukan, tetapi pada saat tampil, unik bin ajaib, kor berjalan dengan baik. Ini yang aku yakini sebagai kuasa Roh Kudus. Meskipun demikian, ada kalanya memang segala sesuatu yang dipersiapkan akan jauh lebih baik daripada yang tanpa persiapan. 





Setelah pelayanan di Ijen, aku kumpul bareng dengan Frater Ketapang karena sudah lama kami tidak berkumpul bersama. Lumayan, minum eskrim di Ai-Cha dekat Seminari. Aku memesan es krim Macha, rasanya seger banget, udah itu cuma Rp 8.000,- tapi gede banget es krimnya. Puas banget! Sekali lagi, terima kasih Tuhan atas tuntunan dan kebaikan-Mu pada hari ini. Semuanya sempurna! Puji Tuhan!



Minggu, 12 Mei 2024


Peristiwa penting yang terjadi pada hari ini di mana aku mempersiapkan diri untuk mengantar para pasien yang ada di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang. Waktu itu aku sedang mengerjakan tugas-tugas ku. Tiba-tiba, Frater Sarif datang dan mengetuk pintu kamarku. Dia berkata bahwa ada beberapa Frater yang sedang mengalami sakit. Oleh karena itu, aku bergegas untuk mengurus surat pengantar untuk rumah sakit bersama Frater Making. Saat hendak meminta izin untuk menggunakan mobil Luxio, aku dan making pergi ke kamar Romo Rektor. Tapi sepertinya Romo Rektor tidak berada di tempat karena berkali-kali diketuk tidak ada respon. Begitu juga ketika kami meminta izin ke Romo Awan, sama juga, tidak ada respon. Akhirnya kami mencoba untuk meminta izin ke Prefek sarana dan prasarana Romo Dimas. Syukurnya, Romo Dimas berada di tempat sehingga kami dapat mengurus surat tersebut dan peminjaman izin untuk Luxio dapat dilakukan. 









Setelah semuanya siap, aku menuju parkiran dan mengambil mobil Luxio untuk diletakkan di depan ruang tamu dekat kabel utama seminari. Satu persatu pasien bergegas masuk ke dalam mobil. Mereka adalah Joshua, Ageng, Yohanes, Ambros Hendi, Mars, Yongky, Karel dan Wilhelmus. Frater Making yang seharusnya ikut serta, terpaksa harus menggunakan motor untuk menyusul kami ke RSPN. Sesampainya di IGD, aku mendaftarkan satu persatu para Frater di receptionis rumah sakit. Proses untuk registrasinya tidak lama, para Frater kemudian diantar ke ruang IGD untuk diperiksa. Terlihat cukup parah, Joshua dengan kulit yang agak berbintik-bintik karena alergi kemudian diinfus dan diberikan obat Paracetamol cair 100 mg. Sementara yang lain diperiksa tetapi tidak sampai diinfus. Tetapi, wilhelmus yang diduga terkena gejala DBD harus dicek darahnya apalagi dia sudah mengalami sakit demam tersebut selama 3 hari. Sementara yang lainnya hanya cek biasa, Karena masa sakit mereka baru satu dan dua hari. Mulai dari 18.00 hingga jam 23.00 kami menunggu hasil darah Helmus. Hasil cek lab menunjukkan bahwa Wilhelmus mengalami turun trombosit sekitar 180/182. Meskipun nilainya tipis tetapi karena ada penurunan trombosit maka Wilhelmus tetap dihimbau untuk hati-hati oleh dokter titik dia juga diminta untuk minum air hangat dan beristirahat di rumah. Setelah itu, kami bergegas untuk pulang. Meskipun terasa lelah, tetapi pelayanan pada hari ini cukup menyenangkan Dan aku sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus bahwa semua Frater yang kuantar baik-baik saja. Meskipun demikian, salah satu faktor yaitu Frater Yongki menerima kabar buruk bahwa ayahnya setelah meninggal dunia pada pukul 18 00 sore tadi. Aku yang mendengar kabar tersebut merasa sedih dan turut berduka cita padanya. Pantas saja selama pemeriksaan tadi Frater Yongki buru-buru pulang ke seminari tanpa memberitahu kabar kenapa ia segera pulang. Semoga Tuhan Yesus memberikan tempat terindah kepada bapak Frater Yongki dan seluruh keluarga besar prakarya Yongki diberikan kekuatan dan penghiburan.


Senin, 13 Mei 2024

Puji syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang maha kuasa karena atas segala berkat kehidupan cuaca yang baik keadaan yang sehat yang boleh aku rasakan merupakan rahmat yang tak dapat tergantikan. Hari ini terasa cukup capek dan melelahkan, karena semalam aku tidak dapat tidur, dan sekitar pukul 01.00 aku baru dapat memejamkan mata. Saat aku bersiap-siap untuk ibadat dan Misa, aku merasa sangat mengantuk. Tubuh yang lelah tidak dapat dibohongi, ketika aku bisa aku tertidur sejenak beberapa kali. Tetapi aku berjuang keras pada saat konsentrasi aku tidak tidur sama sekali. Aku memohon maaf kepada Tuhan atas tindakanku yang tidak layak, aku tidak menghormati Kristus dalam ekaristi. Dalam kesempatan ibadat tobat nanti aku akan mengakukan ini. Setelah siap dan sarapan, ada kesempatan 3 jam pelajaran kosong sehingga aku bisa tidur dan beristirahat sejenak. Setelah tertidur pulas aku mendapatkan tenaga seperti sediakala. Aku kemudian berangkat ke kampus, dan sebelumnya mandi, pada pukul 10.00 lewat aku cus menuju kampus. Walau hanya satu dua jam pelajaran, aku mencoba untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh dosen. 

Peristiwa penting yang terjadi pada hari ini adalah pertemuan komunitas. Kami semua berkumpul pada pukul 17.00 sore untuk membahas serta mengevaluasi program-program kerja dari setiap seksi kepengurusan kabinet gemoy. Tidak seperti biasanya Dalam susunan acara terdapat aransemen baru dari seminari dan juga ada launching video klip theme song Seminari. Puji Tuhan pertemuan rumah pada malam hari ini berjalan lancar. Seperti biasa setiap malam, aku tidak mengikuti makan malam untuk menghindari pengendapan oksalat di ginjal dan juga menghindari kolesterol. Aku juga mengkonsumsi obat simvastatin untuk mengurangi kolesterol. 

Aku bersyukur atas rahmat Tuhan yang telah menjagaku dari pagi hingga malam hari ini, sehingga aku bisa merasakan sukacita, kegembiraan, dan damai sejahtera Ya Tuhan rahmatkan kepadaku. Aku belajar untuk menyikapi segala sesuatu secara positif dan pikiranku mengarah pada segala yang positif aku selalu memohon rahmat kepada Tuhan, agar aku selalu konsisten dalam menjalankan tugas-tugas ku, terutama tidak menunda pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepadaku. Harapan penting selama menjalani hidup di seminar hari ini adalah untuk tidak mengeluh, selalu bersyukur, menjadi diri sendiri dan tidak terpengaruh oleh hal-hal buruk yang mencoba untuk menggodaku setiap hari jadi calon imam memang tidak mudah tetapi sebagai manusia aku akan berusaha yang terbaik, sebisaku, dan membuat sesuatu yang baru yang bisa kupersembahkan kepada Tuhan yang memberikan talenta kepadaku. Syukur atas penyertaan Tuhan yang menjadikan langit dan bumi dan aku beristirahat dengan tenteram pada hari ini. 


Selasa, 14 Mei 2014

Hari ini begitu dingin, aku membuat secangkir kopi ditambah dengan 3 sendok makan susu bubuk sembari memandangi laptop di depan mata, aku mencoba mencari inspirasi untuk tugas ajaran sosial gereja nanti. Hari ini seperti biasanya setiap hari Selasa, kami melaksanakan ibadah pagi di ulir masing-masing. Sebelum itu, aku mencoba merasakan udara pagi yang dingin, nafas yang masih membaluri paru-paruku hingga saat ini dan memberi makan si kecilku kucing putih yang bernama Mochi. Kucing betina ini hampir tidak pernah keluar meskipun pintu kamarku dibuka, tetapi terkadang ia tidak pulang sama sekali karena bermain dengan kucing lainnya di seminari. Pada hari ini aku bangun pagi-pagi, tetapi si Mochi masih belum bangun. Setelah selesai mandi, aku melihat dia sudah duduk di depan pintu, mengeong kecil, untuk meminta makan bekas aku mengambilkan makanan untuknya dan ia makan dengan lahap di tempat yang telah aku sediakan. Kenapa aku menceritakan tentang Mochi? Karena menurutku hewan kecil ini begitu sederhana, penurut, setia dan tahu arah pulang aku terinspirasi di pagi hari, dan melihat kesetiaan meskipun dari seekor hewan, tetapi itu cukup untuk membuatku belajar bahwa sebagai calon imam yang perlu kulakukan dalam rasa cukup, hidup sederhana, taat, setia dan tahu arah pulang jika suatu hari aku tersesat dan aku menyadarinya. Baiklah, aku siap untuk ibadat pagi!


Kamis, 16 Mei 2024

Aktivitasku hari ini adalah melaksanakan bisa di Susteran Pasionis. Setelah itu melaksanakan pembelajaran psikologi dengan Romo Teguh di perpustakaan. Aku mengantar Ronald ke Rumah Sakit Panti Nirmala. Aku juga sekalian mendonorkan darahku di Palang Merah Indonesia Kota Malang. Sore harinya, aku melayani lingkungan Santo Yosef. Ceramah setelah itu aku merasa sakit, kurang enak badan dan akhirnya aku. 





Jumat, 17 Mei 2024

Hari ini demamku belum juga turun. Saren ini aku beristirahat di kamar minum obat pereda batuk, paracetamol. Perasaanku sangat tidak enak aku mah terasa seperti mengambang, perut tidak nyaman, kepala pusing, tidur pun tidak tenang. 


Minggu, 19 Mei 2024

Sudah tiga hari tak kunjung sembuh, aku bersama Sarif berangkat menuju RSPN untuk berobat. Setelah pemeriksaan darah, syukurlah tidak ada indikasi terkena DBD. Aku diberikan obat pilek, demam, dahak dan diare. Aku sedikit panik, karena setelah tiga hari demam, tiba-tiba badan jadi dingin dan menggigil. Akhirnya aku rehat kembali. 




Senin, 27 Mei 2024

Ujian pertama, Teologi Moral Hidup dan Kesehatan pukul 10.20-12.00. Semoga dilancarkan. Amin 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar